Baturusa — Geliat literasi makin gencar tumbuh di kalangan para guru. Hal ini merupakan sinyal positif untuk kesuksesan program literasi yang dicita-citakan pemerintah pusat dan daerah. Geliat literasi itu tak terkecuali terjadi di SMA Negeri 1 Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam rangka dies natalis 15 tahun SMA Negeri 1 Merawang, para guru dan pegawai di sekolah ini meluncurkan buku bersama.
Buku bertajuk ”Sparkling of SMANSER: Kumpulan Kisah Inspiratif 15 Tahun Pengabdian” itu ditulis oleh 16 orang guru dan satu pegawai termasuk di dalamnya kepala sekolah. Sesuai judulnya, buku ini berisi peristiwa-peristiwa berkesan yang dialami para penulis di SMA Negeri 1 Merawang atau biasa disebut SMANSER selama 15 tahun perjalanan mendidik anak negeri. Kisah yang tertuang di dalamnya beragam sesuai sudut pandang para penulis. Tak sebatas menggambarkan pengalaman mengajar siswa, tetapi lebih dari itu menuturkan perjuangan mendidik para siswa agar berakhlak mulia dan mampu berdaya saing saat terjun ke masyarakat. Ada pula kisah perjuangan siswa dan guru dalam meraih prestasi demi melejitkan nama sekolah di kancah lokal dan nasional. Juga kisah persahabatan sekaligus kebersamaan di antara para guru dan pegawai sebagai sesama rekan kerja. Semua kisah itu tentu saja akan menjadi inspirasi bagi para pembacanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. Muhammad Soleh, M.M. menyambut baik terbitnya buku ini. Menurut Soleh, dunia menulis memang seharusnya dekat dengan para guru. Dengan begitu, guru secara langsung memberikan teladan kepada para siswa. Dengan itu pula, aktivitas membaca dan menulis menjadi tradisi dan budaya di lingkungan sekolah. “Bahkan ke depan harus ditingkatkan lagi, satu guru minimal menulis satu buku,” imbuh Soleh saat ditemui di kantornya di kawasan perkantoran Air Itam, Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Merawang, Dra. Hj. Nihlatin Nisa mengungkapkan bahwa penerbitan buku ini memang dirancang para guru dalam rangka ulang tahun sekolah. Selama ini niat menulis buku bersama masih sebatas wacana. Akhirnya, bertepatan dengan momen peringatan dies natalis sekolah, mimpi besar itu dapat terealisasi. “Saya bahagia dan bersyukur sekali karena akhirnya kami bisa menulis dan menerbitkan buku bersama,” kata Nihlatin sembari menyebutkan peluncuran buku dilaksanakan bersamaan dengan acara puncak dies natalis sekolah pada tanggal 20 Januari 2019.
Ia juga mengatakan bahwa buku ini bukanlah buku terakhir yang ditulis para guru dan pegawai di lingkungan sekolah yang ia pimpin. Ia bersama rekan guru dan pegawai telah memproyeksikan penulisan buku berikutnya. “Sejumlah guru juga aktif mengikuti kegiatan penulisan buku. Salah satunya program Sagu Sabu yang diselenggarakan oleh Penerbit Media Guru. Dari sini, insyaallah, kami optimistis, menulis bukan lagi sesuatu yang asing bagi para guru. Meskipun sekolah kami di kampung, tapi kami berkomitmen untuk ikut menyukseskan program literasi. Insyaallah akan terbit kembali buku bersama dari guru-guru di SMA Negeri 1 Merawang,” pungkasnya.